Sejarah Karir Ebiet G Ade
Abid Ghoffard Aboe Dja’afar lahir di Wanadadi, Banjarnegara.
Pria yang kini dikenal sebagai Ebiet G Ade ini adalah seorang penyanyi dan
penulis lagu yang karya-karyanya telah melegenda dan terkenal dengan balada
yang syahdu dan syair-syair sarat makna dari lagu-lagu yang dibuatnya.
Setelah lulus SD, Ebiet kecil melanjutkan pendidikan di PGAN (Pendidikan
Guru Agama Negeri) Banjarnegara. Namun karena tidak kerasan, dirinya pindah ke
Yogyakarta. Di Jogja, Ebiet bersekolah di SMP Muhammadiyah 3 dan SMA
Muhammadiyah 1. Ebiet termasuk siswa berotak encer. Namun ia tidak dapat
melanjutkan perkuliahan di Universitas Gajah Mada karena ketiadaan biaya.
Akhirnya Ebiet memilih untuk bergabung ke sebuah grup vokal.Nama panggilan ‘Ebiet’ tersebut ada sejarahnya. Semasa SMA, Ebiet mengikuti kursus bahasa Inggris di sekolahnya. Pada saat itu, gurunya yang orang asing memanggilnya ‘Ebid’ alih-alih ‘Abid’. Dikarenakan pelafalan bule yang berbeda dari pelafalan Indonesia (‘A’ dibaca ‘E’). Akhirnya lama kelamaan teman-temannya lebih sering memanggilnya ‘Ebiet’. Sedangkan nama ‘G Ade’ merupakan akronim dari nama lengkapnya, ‘Ghoffar Aboe Dja’afar’.
Ebiet memasuki dunia seni di Yogyakarta sejak tahun 1971. Saat itu, dirinya bersahabat dengan sejumlah seniman Jogja yang terkenal handal bermain kata. Mereka antara lain Emha Ainun Najib (penyair), Eko Tunas (penulis cerpen) dan E.H Kartanegara (penulis). Karir awal Ebiet sebagai penyanyi adalah dengan melagukan syair-syari karya Emha Ainun Najib. Namun ketika masuk dapur rekaman, syair-syair tersebut tak lagi dibawakannya.Hal ini karena Ebiet pernah disindir oleh teman-temannya untuk membuat dan menyanyikan karyanya sendiri.
Ebiet sendiri merupakan seorang pembuat syair puisi yang handal, namun ia tak bisa berdeklamasi dengan puisi tersebut. Akhirnya ia mencari cara lain untuk membacakan puisinya tanpa harus berdeklamasi. Yakni dengan melagukannya.. Inilah cikal bakal Ebiet G Ade yang kita kenal sekarang. Ebiet lebih suka disebut penyair ketimbang penyanyi. Ia dikenal tak suka mendengarkan musik hingga sekarang.
Pada awalnya, Ebiet hanya tampil di panggung-pangung seputar Jawa Tengah dan DIY saja. Awalnya hal tersebut hanya dilakukannya sebagai hobi semata, namun desakan dari para sahabatnya akhirnya membut Ebiet bersedia memasuki dunia rekaman.
Sekian lama tampil, Ebiet sempat berhenti pada tahun 1990. Selama 5 tahun dirinya tidak pernah terlihat tampil lagi di panggung musik. Pada tahun 1995, barulah ia kembali menyeruak. Dua album ditelurkannya saat itu, yakni Cinta Sebening Embun – Puisi-Puisi Cinta, dan Kupu-Kupu Kertas. Album Kupu-Kupu Kertas didukung oleh sejumlah musisi papan atas seperti Ian Antono, Billy J. Budiardjo, Purwacaraka, dan Erwin Gutawa.
Pada tahun 1996, Ebiet kembali berkarya dan mengeluarkan album bertajuk Aku Ingin Pulang – 15 Hits Terpopuler. Selang dua tahun kemudian, sebuah album bertajuk Gamelan dirilisnya. Album ini berisi 5 lagu lama miliknya yang diaransemen ulang dengan menggunakan alat musik gamelan.
Pada tahun 2000, Ebiet lagi-lagi merilis album, bertajuk Balada Sinetron Cinta. Tak puas sampai di situ, ayah empat anak ini kembali berkarya pada tahun 2001 dengan merilis album Bahasa Langit, yang didukung sejumlah musisi seperti Andi Rianto, Erwin Gutawa dan Tohpati.
Ebiet menikah dengan Yayuk Sugianto pada tahun 1982 dan dikarunia 4 orang anak. Salah satunya adalah Abietyasakti Ksatria Kinasih yang kini menjadi manajernya.
Tanggapan :
Ebiet G Ade, mungkin tak asing ditelinga kita bila
mendengar nama ini. Penyanyi yg menyanyikan dan menulis balada-balada indah ini
perlu dicontoh para musisi Indonesia. Menurut saya, para penikmat musik kadang
jenuh dengan lagu-lagu yg bertemakan jatuh cinta, patah hati, dan yg
berhubungan dengan perasaan cinta sang pencipta lagu. Lagu yg bertemakan
keadaan alam, bencana alam mungkin cocok menjadi ‘trend’ 2012 atau 2013, karena
kita pun tahu sendiri bagaimana keadaan alam kita, mungkin sebuah karya lagu
dapat menyentuh pendengarnya untuk lebih menjaga alam agar anak cucu kita nanti
dapat merasakan alam indah yg pernah kita rasakan saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar